Materialini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh manusia, Air kelapa memiliki kandungan yang sangat baik bagi kesehatan sebab dapat digunakan sebagai
Ada banyak hal yang dapat memicu kanker usia, riwayat keluarga, virus & bakteri, kebiasaan hidup, dan kontak dengan zat-zat berbahaya. Kita bisa menghindari kontak dengan beberapa zat-zat penyebab kanker itu, tapi ada juga yang sulit dihindari khususnya jika mereka ada di udara, air, makanan, atau sesuatu yang kita gunakan sehari-hari. Apa sajakah zat-zat pemicu kanker tersebut? Para peneliti terus menyelidiki kontak dengan zat apa sajakah yang dapat memicu perkembangan kanker. Di bawah ini adalah daftar zat-zat yang paling mungkin memiliki sifat karsinogenik terhadap kesehatan manusia berdasarkan 14th Report on Carcinogens oleh lembaga National Taxicology Program. Karsinogenik artinya memiliki sifat menyebabkan penyakit kanker. Sedangkan karsinogen adalah zat yang dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup. Zat-Zat yang Dapat Menjadi Penyebab Kanker Aflatoksin Arsenik Asam aristolokik Asap tembakau dari orang lain asap tembakau lingkungan Asbestos Benzena Benzidina Berilium 1,3-Butadiena Emisi dalam ruangan dari pembakaran batu bara untuk keperluan rumah tangga Emisi dari proses pembakaran kokas coke-oven Erionit Etilena oksida Formaldehida Jelaga Kabut asam anorganik kuat yang mengandung asam sulfat Kadmium Minyak mineral yang tidak diolah dan yang hanya sedikit diolah Radon Senyawa kromium heksavalen Senyawa nikel Serbuk kayu Silika kristal dalam ukuran yang bisa terhirup Tar batu bara Torium Trikloroetilena Vinil klorida Zat Penyebab Kanker di Tempat Kerja Kontak dengan zat-zat kimia sehari-hari biasanya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Akan tetapi kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja sering kali berakibat lebih serius. Kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja dapat terjadi pada jumlah lebih tinggi dan dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya beberapa pekerjaan mengharuskan karyawannya memakai pakaian serta peralatan pelindung dan/atau masker khusus. Zat-Zat Kimia di Tempat Kerja yang Bisa Memicu Kanker Zat Penyebab Kanker Paru-Paru Arsenik, asbestos, kadmium, emisi dari proses pembakaran kokas, senyawa kromium, zat-zat hasil gasifikasi batu bara, zat-zat hasil pemurnian nikel, zat-zat pengecoran, radon, jelaga, tar residu tembakau, minyak-minyak, silika Zat Pemicu Kanker Kandung Kemih zat-zat hasil produksi aluminium, zat-zat untuk industri karet, zat-zat untuk industri kulit, 4-aminobifenil, benzidina Zat Penyebab Kanker Rongga Hidung & Sinus Formaldehida, zat-zat hasil pembuatan isopropil alkohol, gas mustard, zat-zat hasil pemurnia nikel, serbuk dari bahan kulit, serbuk kayu Zat Pemicu Kanker Laring Asbestos, isopropil akholol, gas mustard Zat Penyebab Kanker Faring Formaldehida, gas mustard Zat Pemicu Kanker Mesotelioma Asbestos Zat Penyebab Kanker Limfatik & Hematopoietik Benzena, etilena oksida, herbisida, zat-zat hasil sistem radiasi X Zat Pemicu Kanker Kulit Arsenik, tar batu bara, minyak-minyak mineral, sinar matahari Zat Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak Klorofenol, klorofenoksil, herbisida Zat Pemicu Kanker Hati Arsenik, vinil klorida Zat Penyebab Kanker Bibir Sinar matahari Bagaimana Zat-Zat Dapat Memicu Penyakit Kanker? Kontak dengan zat-zat berbahaya di luar ruangan, di dalam rumah, dan di tempat kerja dapat meningkatkan kemungkinan kita untuk menderita kanker. Kontak tersebut bisa dengan menyentuh, memakan, meminum, atau menghirup zat-zat berbahaya, entah secara sadar maupun tidak sadar. Zat-zat kimia tertentu, benzena, berilium, asbestos, vinil klorida, dan arsenik, telah diketahui sebagai penyebab kanker pada manusia. Risiko seseorang untuk terkena kanker tergantung pada seberapa banyak, berapa lama, seberapa sering, dan kapan ia berkontak dengan zat-zat kimia tersebut. Seseorang yang terkena zat-zat kimia itu sewaktu masih di dalam rahim mungkin akan mengalami akibat lebih serius daripada orang dewasa. Selain itu, gen-gen yang kita warisi dari orang tua juga ikut berperan pada apakah kita akan mengembangkan kanker. Beberapa zat kimia diketahui dapat menjadi pemicu kanker pada bintanang, tetapi belum terbukti pada manusia. Namun zat-zat kimia ini tetap dianggap cukup berbahaya dan kadang disebut ākemungkinanā karsinogen pada manusia. Contohnya adalah kloroform, DDT, formaldehida, dan bifenil poliklorinasi. Jadi bagaimana zat-zat kimia dapat menjadi pemicu kanker? Kemungkinan kita untuk mengembangkan kanker akibat kontak dengan zat-zat kimia bergantung pada Jenis zat kimia yang berkontak dengan kita, Berapa banyak zat kimia itu berkontak dengan kita, Berapa lama kontak itu berlangsung, Berapa sering kita melakukan kontak itu, Kapan kita terkena zat kimia itu, Bagaimana cara kita berkontak dengan zat kimia itu, dan Kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Bagaimana Pengaruh Zat Kimia terhadap Tubuh Kita? Tubuh kita punya sistem pertahanan terhadap segala jenis paparan yang berbahaya, termasuk paparan yang dapat menyebabkan kanker. Ketika sesuatu memasuki tubuh, biasanya itu akan melalui proses metabolisme yang memudahkan untuk menyingkirkannya. Bergantung pada bagaimana zat itu diproses atau dimetabolisme di dalam tubuh, ada tiga jenis karsinogen Zat kimia yang dapat menyebabkan kanker karsinogen langsung, Zat kimia yang tidak secara langsung menyebabkan kanker, kecuali jika mereka berubah saat dimetabolisme sehingga bisa menyebabkan kanker pro-karsinogen, dan Zat kimia yang tidak menyebabkan kanker dengan sendirinya, tetapi bisa bekerja bersama zat kimia lain untuk menyebabkan kanker ko-karsinogen. Kerusakan pada sel-sel DNA bisa memicu terbentuknya kanker. Akan tetapi, sel-sel sering kali bisa memperbaiki kerusakan DNA tersebut. Jika kerusakannya sangat parah, maka sel-sel akan mati. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki dapat memicu terjadinya perubahan, atau mutasi, pada gen-gen. Dan mutasi pada gen-gen tertentu bisa menyebabkan kanker. Selain itu, mutasi juga dapat diwariskan dari orang tua kita. Karena penyakit kanker memiliki periode laten tersembunyi atau tidak kelihatan yang panjang, maka sulit untuk mengetahui kontak dengan zat apa yang sebenarnya memicu kanker itu. Oleh sebab itu sampai saat ini masih sangat sedikit yang diketahui tentang penyebab-penyebab spesifik dari penyakit kanker. Yang Bisa Kita Lakukan untuk Melindungi Diri Memang kita belum bisa sepenuhnya memahami bagaimana zat-zat kimi dapat menjadi penyebab kanker pada orang-orang tertentu. Namun kita tetap bisa mengupayakan langkah-langkah untuk mengurangi risiko kita untuk terkena zat-zat berbahaya, atau untuk mendeteksi kanker sejak dini saat masih mudah diobati. Lindungi diri kita dari sinar matahari, khususnya jika kulit kita mudah terbakar. Pakai losion tabir surya dan kenakan pakaian yang melindungi kulit. Jaga berat badan tetap sehat dan tetaplah aktif secara fisik. Jangan gunakan produk tembakau contohnya rokok dan cerutu dan hindari asap rokok orang lain. Pergi ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Waspadai zat-zat kimia di dalam produk yang kita beli untuk keperluan rumah tangga. Jika perlu gunakan masker, sarung tangan, atau pakaian pelindung lain saat menggunakan produk tersebut. Baca label kemasan pada produk tersebut dan ikuti petunjuk pemakaiannya secara saksama. Simpan baik-baik produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia agar tidak tumpah atau bocor, serta jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan. Hanya gunakan produk yang mengandung zat-zat kimia di ruangan yang pertukaran udaranya baik, atau gunakan di luar ruangan. Waspadai zat-zat kimia yang ada di tempat kerja kita. Kenakan peralatan pelindung jika diminta. Pilihan dan kebiasaan hidup kita sedikit-banyak akan menentukan apakah kita akan terkena kanker atau tidak. Upayakanlah tips-tips di atas untuk meminimalkan risiko kita. Dan pelajari juga bagaimana gejala-gejala awal dari kemunculan kanker di dalam tubuh, sehingga kita bisa cepat bertindak begitu menyadari keberadaannya. Kesimpulan tentang Zat Penyebab Kanker Lingkungan kita dapat turut memicu berkembangnya penyakit kanker di dalam tubuh. Beberapa faktor lingkungan tersebut antara lain polusi, asap tembakau, paparan terhadap zat-zat kimia di tempat kerja, dan paparan radiasi di rumah atau di tempat kerja. Risiko untuk mengembangkan kanker dapat dikurangi dengan cara mengubah kebiasaan hidup kita. Contohnya dengan menghindari kontak dengan zat-zat kimia pemicu kanker, seperti dengan tidak merokok, menghindari asap rokok orang lain, dan berhati-hati saat menggunakan produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang zat-zat penyebab kanker. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian kita terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik seputar penyakit kanker hanya di Sumber Sumber Referensi Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Chemicals, Cancer, and You. URL Accessed 2019-12-02 National Cancer Institute. Cancer-Causing Substances in the Environment. Updated 2018-12-28. URL Accessed 2019-12-02 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di ākota hujanā sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review
Kanker merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Meski begitu penyakit ini bisa dicegah, ditangani, dan disembuhkan. Mengenal berbagai penyebab kanker bisa membantu Anda menurunkan risiko, bahkan mencegah penyakit kanker. Kanker adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini awalnya terjadi di bagian tubuh tertentu, kemudian dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan mampu menembus serta menghancurkan jaringan tubuh normal. Di dunia kedokteran, terdapat lebih dari 200 jenis kanker berdasarkan asal jaringan tempat sel tersebut tumbuh. Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Segala hal yang menyebabkan sel di dalam tubuh berkembang secara tidak normal berpotensi menyebabkan kanker, salah satunya adalah perubahan genetik atau mutasi DNA di dalam sel. DNA merupakan sebuah paket yang terdiri dari gen. Tiap gen membawa āinstruksiā yang mengatur fungsi sel di dalam tubuh. Kesalahan āinstruksiā di dalam gen bisa menyebabkan fungsi sel tidak normal, sel tumbuh secara tidak terkontrol, dan akhirnya bersifat kanker. Mutasi DNA bisa terjadi karena pengaruh genetik atau keturunan dari orang tua. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti Paparan zat kimia dan radiasi secara berlebihan. Virus, seperti human papilloma virus HPV. Paparan sinar matahari terus menerus. Obesitas, hormon, atau peradangan. Kebiasaan merokok dan gaya hidup. Risiko kanker bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Meski kondisi ini bisa terjadi pada segala usia, namun umumnya orang-orang yang didiagnosis mengalami kanker berusia 65 tahun ke atas. Selain usia, di bawah ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker Kondisi kesehatan tertentu Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan peradangan di dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko kanker, misalnya penyakit radang usus kronis. Riwayat kesehatan keluarga Kanker bisa diwariskan di dalam keluarga, meskipun kemungkinannya kecil. Jika terdapat riwayat kanker dalam keluarga, Anda lebih berisiko mengalami kanker. Pengaruh lingkungan Ada banyak zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan, salah satunya dari asap rokok. Zat atau bahan yang dapat memicu timbulnya kanker disebut karsinogen. Gaya hidup Risiko kanker akan meningkat pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau melakukan seks bebas. Cara Mencegah Kanker Sekitar 30 sampai 50 persen dari keseluruhan penyakit kanker bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, serta dengan melakukan imunisasi untuk menghindari infeksi yang bisa menyebabkan kanker. Sisanya, bisa disembuhkan apabila dideteksi sejak dini, diobati dengan segera, dan menggunakan metode penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah kanker Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, protein, serta lemak sehat, membatasi konsumsi daging olahan, menghindari alkohol dan berhenti merokok. Menjaga berat badan agar tetap ideal dengan cara rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari. Melindungi diri dari paparan sinar matahari dengan pakaian atau tabir surya, terutama antara pukul 10 pagi sampai pukul 4 sore. Hindari kebiasaan melakukan tanning atau menggelapkan kulit, baik secara alami di bawah sinar matahari maupun dengan tanning bed. Menghindari hal-hal yang bisa meningkatkan risiko kanker, misalnya melakukan seks bebas, berbagi pakai jarum suntik, atau menggunakan narkoba. Melakukan vaksinasi terhadap infeksi virus yang bisa memicu terjadinya kanker, misalnya virus hepatitis B dan HPV. Perubahan tertentu pada tubuh, seperti munculnya benjolan atau perdarahan secara tiba-tiba, bisa menjadi gejala awal terjadinya kanker. Jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya jangan diabaikan. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui gangguan yang terjadi. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang Anda untuk sembuh dan terhindar dari komplikasi berbahaya.
KankerDapat Disebabkan oleh Material Bangunan. Beberapa uji klinis tampaknya menunjukkan bahwa beberapa herbal antioksidan untuk penderita penyakit kanker dapat membantu penggunanya untuk hidup lebih lama, mengurangi efek samping pengobatan, dan membantu mencegah kanker muncul kembaliāterutama bila dikombinasikan dengan pengobatan Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian, karena penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya. Akibatnya, kondisi ini baru terdeteksi dan ditangani setelah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, lakukan skrining atau cek kesehatan secara berkala agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Sementara untuk mencegahnya, jalani pola hidup sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Penyebab Kanker Penyebab utama kanker adalah perubahan mutasi genetik pada sel sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Namun, bila mekanisme tersebut gagal, maka sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali. Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meski demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh satu faktor. Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel-sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain Riwayat penyakit kanker dalam keluarga Usia di atas 65 tahun, meski sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak Kebiasaan merokok Parapan radiasi, zat kimia seperti asbes atau benzene, atau sinar matahari Infeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV Paparan hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang Obesitas Kurang banyak bergerak dan tidak rutin berolahraga Penyakit yang menyebabkan peradangan jangka panjang, seperti kolitis ulseratif. Daya tahan tubuh menurun, misalnya akibat menderita HIV/AIDS Gejala Kanker Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena. Beberapa keluhan yang sering dialami penderita kanker adalah Muncul benjolan Nyeri di salah satu bagian tubuh Pucat, lemas, dan cepat lelah Berat badan turun secara drastis Gangguan buang air besar atau buang air kecil Batuk kronis Memar dan perdarahan secara spontan Demam yang terus berulang Kapan harus ke dokter Lakukan skrining dan pemeriksaan rutin ke dokter jika Anda memiliki faktor risiko terkena kanker, misalnya memiliki keluarga yang pernah terserang kanker, atau sering bergonta-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala kanker, seperti munculnya benjolan di tubuh, berat badan turun secara drastis, atau batuk kronis. Deteksi dini kanker dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan. Penderita kanker perlu menjalani pengobatan dari dokter onkologi. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan rutin untuk melihat apakah pengobatan yang diberikan efektif. Jika kondisi pasien sudah membaik dan kanker dinyatakan sembuh, pasien masih tetap perlu memeriksakan kondisinya ke dokter secara berkala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kankernya tidak kambuh. Penderita yang kankernya sudah tidak bisa disembuhkan juga perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan untuk memperlambat perkembangan kanker dan meredakan keluhan. Pengobatan tersebut dinamakan pengobatan paliatif. Diagnosis dan Stadium Kanker Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan menjalankan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang akan dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa kanker, yaitu Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah dan urine, dapat dilakukan untuk memeriksa kelainan dalam tubuh. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan tumor marker untuk mendeteksi kanker. Pemindaian Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk melihat kondisi organ yang bermasalah. Biopsi Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien yang diduga terserang Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk menentukan apakah pasien terkena kanker atau tidak. Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter kemudian akan menentukan tingkat keparahan stadium kanker. Secara umum, tingkatan kanker dibagi menjadi stadium 1, 2, 3, dan 4. Makin tinggi stadium kanker, gejala penyakitnya akan makin parah dan kemungkinannya untuk sembuh makin kecil. Tinggi rendahnya stadium kanker akan ditentukan berdasarkan ukuran kanker, ada tidaknya penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di sekitarnya, dan seberapa jauh penyebaran kanker ke organ lain. Pengobatan Kanker Jenis pengobatan yang akan dipilih dokter tergantung pada beberapa hal, mulai dari jenis kanker, letak kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan keinginan pasien. Metode pengobatan kanker yang umum digunakan adalah sebagai berikut Kemoterapi Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Operasi Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker. Radioterapi Radioterapi dilakukan dengan memaparkan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis, yaitu radiasi dari mesin yang berada di luar tubuh radioterapi eksternal atau radiasi dari alat implan yang dipasang di dalam tubuh brakiterapi. Transplantasi sumsum tulang Lewat prosedur ini, sumsum tulang pasien akan diganti dengan sumsum tulang baru dari pendonor agar dapat menghasilkan sel baru yang normal dan bebas kanker. Imunoterapi Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun pasien untuk melawan kanker. Terapi hormon Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat, dipicu oleh hormon. Oleh sebab itu, menghambat hormon pemicu tersebut dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker. Targeted drug therapy Terapi target dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu menghambat mutasi genetik pada sel. Perlu diketahui bahwa pengobatan kanker di atas dapat menyebabkan berbagai efek samping, salah satunya adalah berkurangnya jumlah sel darah putih sehingga tubuh pasien rentan terkena infeksi. Pencegahan Kanker Pada tahun 2014, lebih dari 1,5 juta orang Indonesia meninggal karena penyakit kanker. Di Indonesia, jenis kanker yang menyebabkan kematian terbanyak pada pria adalah kanker paru-paru, sedangkan jenis kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita adalah kanker payudara. Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggalakkan program perilaku CERDIK untuk mencegah kanker. Berikut adalah ini adalah kepanjangan dari CERDIK Cek kesehatan secara berkala Konsultasikan dengan dokter mengenai perlunya tes skrining kanker berdasarkan faktor risiko yang Anda miliki. Enyahkan asap rokok Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Rajin aktivitas fisik Rutin berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap harinya. Diet sehat dengan kalori seimbang Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian misalnya gandum, dan makanan yang kaya akan protein. Istirahat yang cukup Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Kelola stres Stres berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya kanker. Di samping CERDIK, ada beberapa hal lain yang juga perlu Anda lakukan untuk mencegah kanker, yaitu Hindari paparan sinar matahari berlebih Paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Oleh sebab itu, gunakanlah pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker di tempat yang penuh polusi udara Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, asap rokok, serta debu asbes dapat menyebabkan kanker. Hentikan konsumsi minuman beralkohol Jika Anda gemar mengonsumsi minuman beralkohol, mulailah untuk menghentikan kebiasaan tersebut, karena alkohol dapat memicu kanker. Lakukan vaksinasi Ada dua jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi, yaitu kanker hati melalui vaksin hepatitis B dan kanker serviks dengan vaksin HPV. Konsumsivitamin A, C, dan E. Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E memiliki kandungan antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kanker. Perilaku seks sehat. Tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks juga menjadi cara jitu mencegah kanker sebab timbulnya kanker juga dimungkinkan karena perilaku seksual yang tidak sehat.Menurut American Cancer Society, hanya sekitar 5 hingga 10 persen dari semua kanker disebabkan langsung dari cacat gen akibat mutasi gen yang diwariskan dari orangtua. Nah, jenis kanker yang dapat diwariskan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker kulit, kanker prostat, kanker pankreas, kanker ovarium, kanker perut, kanker kolorektal, kanker tulang, dan kain-lainnya. Apakah kanker keturunan bisa dicegah? Penyakit yang diwariskan orangtua adalah faktor yang tidak bisa dicegah, termasuk pada kasus penyakit kanker. Itu sebabnya saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan adakah anggota keluarga yang memiliki penyakit kanker. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak, Anda bisa mengikuti tes genetik. Tes ini sangat berguna bagi orang yang belum mengembangkan kanker, tapi punya berisiko terkena di kemudian hari. Jika dipastikan ada gen pembawa kanker dalam tubuh, dokter bisa menentukan berbagai pendekatan yang bisa mencegah terbentuknya kanker. Jadi, apakah kanker keturunan bisa dicegah? Jawabannya, tidak bisa. Hal ini juga berlaku pada faktor usia. Akan tetapi, ada tindakan lain yang bisa membantu menurunkan risiko kanker tersebut, biasanya ini berkaitan erat dengan gaya hidup. Dilansir oleh Mayo Clinic, berikut ini adalah penerapan gaya hidup yang bisa membantu menurunkan risiko kanker. Berhenti merokok Kebiasaan merokok menjadi salah satu pemicu kanker paru, kanker tenggorokan, kanker serviks, dan kanker ginjal. Bahkan, tidak merokok tapi ikut menghirup asapnya juga bisa meningkatkan risiko kanker. Untuk menurunkan risiko kanker paru, tentu saja Anda harus berhenti merokok dan menjauhi asap rokok di sekitar. Pola makan sehat bergizi Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya antioksidan serta kurangi makanan yang diproses atau kemasan. Selain pilihan makanan, porsi makan juga tidak boleh berlebihan untuk mencegah terjadinya obesitas kelebihan berat badan. Lindungi kulit dari sinar matahari Kanker kulit termasuk kanker keturunan. Salah satu tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari paparan sinar matahari di siang hari. Gunakan topi, payung, tabir surya, atau pakaian yang menutup kulit jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan di siang hari. Olahraga Menjaga berat badan dan menghindari gaya hidup sedentari bisa Anda lakukan dengan rajin berolahraga. Lakukan ini setidaknya 30 menit sehari sebanyak 5 kali dalam seminggu. Anda bisa memilih jenis olahraga yang disukai, seperti berlari, berenang, atau bersepeda. Menjalani vaksin Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV sedangkan kanker hati menringkat risikonya akibat virus hepatitis. Untuk mencegah kedua jenis kanker tersebut, Anda harus mengikuti vaksin hepatitis dan vaksin HPV. Untuk tahu lebih jauh tindakan pencegahan apa saja yang perlu dilakukan jika Anda termasuk dalam golongan orang yang berisiko terkena kanker, konsultasikan lebih lanjut pada dokter.
4 PERANCANGAN BANGUNAN 4.1 Masalah Desain Bagaimana menciptakan suatu fasilitas yang dapat mampu membawa para wanita terpanggil untuk deteksi dini dan meningkatkan kualitas hidup wanita penderita kanker melalui terapi yang diberikan serta menerapkannya dalam desain RUMUSAN masalah DESAIN PSIKOLOGI MANUSIA khususnya wanita penderita kanker
Web server is down Error code 521 2023-06-15 085345 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7995a0ed0eb7e8 ⢠Your IP ⢠Performance & security by Cloudflare
Diperkirakan12% total kematian akibat kanker paru disebabkan oleh paparan terhadap gas Radon. Gas ini dapat menembus hampir seluruh lapisan seperti tanah, fondasi rumah, pipa-pipa, selokan dan celah-celah lainnya. merupakan material bangunan yang banyak digunakan untuk menahan panas maupun meredam suara. Serat mikroskopik yang terlepas Kanker adalah penyakit menakutkan akibat dari mutasi sel tubuh dan ini bisa di sebabkan oleh berbagai jenis zat tertentu. Sekarang di ketahui ternyata kanker dapat disebabkan oleh material bangunan. Anda terkejut? Benar ini adalah terjadi pada material bangunan yang bersifat karsinogen. Apa saja bahan bahan karsinogen tersebut dan jenis kanker apa saja yang di sebabkan oleh material bangunan itu. Dalam artikel ini kami akan menjelaskan kepada anda tentang material bangunan apa saja yang bisa menyebabkan kanker atau material yang bersifat karsinogen serta jenis kanker apa. Untuk menyajikan informasi penting ini kami mengambil dari beberapa sumber terpercaya seperti dan adari The Contents Kanker Dapat disebabkan oleh Material Bangunan AsbestosKanker Dapat disebabkan oleh Material Bangunan Chromated Copper ArsenicKanker Bisa disebabkan oleh Material Bangunan FormaldehidaKanker dapat disebabkan oleh Material Bangunan Perfluorinated CompoundKanker Dapat diSebabkan oleh Bahan Bangunan PhthalateKanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Short-Chain Chlorinated ParaffinKesimpulan Serat asbestos asbes adalah serat kuat, tahan panas, tahan air, tahan cuaca, kadang digunakan menyingkirkan hawa panas sehingga banyak digunakan pada bangunan seperti ubin, atap atau loteng, perekat, plester, bahan atap tahan api dan produk semen. Asbes ini adalah karsinogenik dan jika kita menghirup bahan ini secara terus menerus bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan paru-paru, kanker mesothelioma dan kanker paru. Ini adalah jenis penyakit yang di sebabkan oleh asbestos atau bahan bangunan dan gejalanya tidak muncul secara langsung, namun perlahan-perlahan dalam waktu yang relatif lama. Sebenarnya, asbestos tidak selalu bermasalah selagi asbestos masih bagus dan baik. Karena kerusakanlah yang menyebabkan asbes bermasalah. Jika rusak, asbes mengeluarkan serat halus ke udara dan ini berbahaya saat di hirup oleh manusia. Maka, dalam menangani asbes rusak di butuhkan tenaga profesional baik untuk menangani bangunan yang rusak yang menggunakan asbes atau bangunan yang akan di rusak. KIta bisa tahu bahwa asbestos sebenarnya bukanlah bahan yang layak digunakan untuk bangunan sekalipun tidak membahayakana selagi masih kuat dan bagus. Seiring waktu tentu bahan material bangunan ini akan rusak secara perlahan dan menimbulkan masalah besar bagi kehidupan manusia. Maka, manusia harus mencari tahu solusi lainnya dalam membuat material bangunan dengan manfaat yang serupa dengan asbestos. Kanker Dapat disebabkan oleh Material Bangunan Chromated Copper Arsenic Kayu adalah bahan yang sering di jadikan sebagai bahan bangunan untuk dalam dan luar ruangan. Namun kayu yang digunakan di luar ruangan tentu harus kuat dan tahan lama. Maka, salah satu cara membuat kayu kuat dna bebas dari hama penggit kayu adalah dengan menggunakan Chromated copper arsenate CCA pada kayu tersebut. Bisa di katakan bahwa Chromated copper arsenate adalah bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah pembusukankayu akibat hewan kecil atau cuca. CCA mengandung bahan seperti tembaga, arsenik, kromium. Bahan ini sudah di gunakan untuk kegunaan perumahan sejak lama atau sejak tahun 1940-an. Kita sering menemukan kayu yang menggunakan CCA adalah kayu yang digunakan di luar ruangan seperti dek, geladak perahu, kayu meja piknik, dan kayu permainan. Kayu ini berbahaya bagi kesehatan karena menggunakan Chromated copper arsenate CCA yang didalam bahan seperti arsenik mengandung karsinogen dan ini adalah bahan yang bisa menyebabkan kanker. Paparan arsenik bisa menyebabkan banyak jenis kanker termasuk kanker paru-paru, kandung kemih, ginjal, kulit, saluran hidung dan kanker prostat. Bahkan tidak hanya itu, bahan bangunan yang mengandung arsenik seperti CCA tidak hanya menjadi penyebab banyak kanker namun juga menyebabkan mati rasa, kebas, atau kerusakan saraf. Penting di ketahui bahwa arsenik adalah bahan yang larut dalam kayu, maka kayu yang telah di lapisi dengan CCA berbahaya di pegang. Dengan mudah arsenik bisa masuk dalam tubuh manusia hanya dengan memegang kayu tersebut. Pada anak-anak lebih berbahaya karena biasanya mereka memegang kayu tersebut dan kemudian memasukkan tangannya ke dalam mulut. Selain larut dalam kayu arsenik juga larut dalam tanah di sekitaran tempat penyimpanan kayu yang mengandung arsenik. Kanker Bisa disebabkan oleh Material Bangunan Formaldehida Formaldehida adalah bahan lainnya yang bisa menyebabkan kanker dan ini sering digunakan dalam material bangunan. Formaldehida juga di sebut dengan formalin atau metanal. Bahan ini biasanya digunakan dalam produksi bahan-bahan rumah tangga. Di sebutkan bahwa Formaldehida adalah bahan hasil pembakaran, jadi ini adalah produk sampingan. Keberadaannya bisa sangat besar dan berbahaya bagi kesehatan dan dengan mudah di temukan di dalam rumah atau diluar rumah. Sumber Formaldehida yang sangat besar dirumah adalah pada produk kayu tekan. Kayu tekan ini di buat dengan menggunakan bahan perekat yang mengandung resin urea-formaldehyde UF. Penggunaan produk kayu tekan di dalam ruangan adalah termasuk pada papan partikel, papan serat dengan kepadatan menengah, panel kayu lapis keras, ini mengandung resin ke kayu yang lebih tinggi dan di akui sebagai produk kayu tekan kaya emisi formaldehida. Ini juga digunakan sebagai produk tekanan pada kain dan gorden, digunakan sebagai produk perekat dan sebagai pengawet pada cat. Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa Formaldehida adalah gas tak berwarna dan berbau menyengat serta memberikan efek samping pada pernapasan serta ia bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker. Bila terpapar zat ini, mata mengeluarkan air, menyebabkan iritasi, mual, muncul sensasi terbakar di tenggorkan, bahkan menyebabkan kesulitahn bernapas pada beberapa orang yang terpapar zat ini dalam kadar yang tinggi. Beberapa kanker yang di sebabkan oleh bahan bangunan Formaldehida adalah kanker sinus, hidung dan kanker faring. Kanker dapat disebabkan oleh Material Bangunan Perfluorinated Compound Selanjutnya, material bangunan yang menyebabkan kanker adalah Perfluorinated Compound. Perfluorinated Compound atau pfc adalah bahan kimia yang digunakan dalam sejumlah material bangunan sebagai bahan untuk anti lengket dan anti noda. PFC juga kadang digunakan dalam beberapa produk konsumsi seperti pada bungkusan pop corn microwave, dan digunakan sebagai bahan pembuat kotak pizza. Selain pada produk yang berkaitan dengan makanan, bahan yang mengandung PFC juga digunakan pada bahan perawatan tubuh seperti shampoo, pembersih gigi tiruan, dan benang gigi. Penggunaan Perfluorinated Compound PFC dalam berbagai produk sudah sejak tahun 1950-an dan sudah tak terhitung jumlahnya. Namun sangat sedikit di uji coba, PFC ada banyak jenisnya namun yang sangat terkenal adalah dua yaitu PFOA dan PFOS. PFOA atau perfluorooctanoic acid adalah bahan yang digunakan dalam membuat teflon, dan secara umum ini adalah zat beracun. Bahan ini tidak rusak di lingkungan dan dalam tubuh manusia ia adalah setengah hidup atau half-life hingga 4 tahun lamanya. PFOA adalah dianggap sebagai karsinogen bagi manusia dan menjadi penyebab kanker. Bahaya PFOA atau perfluorooctanoic acid adalah menyebabkan beberapa tumor seperti tumor hati, pangkreas, kelenjar susu, dan testis, ini yang terjasi pada uji coba terhadap hewan di laboratorium. Yang kedua adalah PFOS atau perfluorooctane sulfonate, ini adalah produk pemecahan bahan kimia. Zat ini banyak digunakan pada furnitur, karpet, dan pakaian. Pfos adalah bahan yang bisa menyebabkan kanker hati, tiroid, sebagaimana uji coba pada tikus. Pfos di perkiraan setengah hidup atau half-life selama 8 tahun. Kanker Dapat diSebabkan oleh Bahan Bangunan Phthalate Bahan bangunan lainnya yang bisa menyebabkan kanker adalah Phthalate atau di sebut juga sebagai bahan dalam pembuatan plastik polivinil klorida PVC, ini adalah jenis plastik yang lebih elastis dan ringan. Penggunaan PVC fleksibel terbesar pada bahan rumah tangga adalah pada alas karpet, lantai elastis, permukaan langit-langit akustik, langit-langit, membran atap, sebagai membran anti air, dan dalam membuat isolasi kabel listrik. Kalau di perhatikan, keberadaan Phthalate hampir ada dimana-mana dan sangat banyak bahan bangunan atau rumah tangga yang menggunakan bahan ini. Bahkan Phthalate di temukan banyak dalam mainan anak-anak, jas hujan, kemasan makanan, lantai vinil, perekat, deterjen, semprotan rambut, dan shampoo. Jenis tertentu dari Phthalate di duga mengandung endokrin dan ini berdampak pada pengubahan sistem hormon pada manusia. Phthalate juga diduga sebagai racun reproduksi yang kuat pada lelaki. Artinya zat ini berbahaya dan menyebabkan mandul. Jenis lain dari phthalate adalah diisononyl phthalate DINP, ini di kaitkan dengan munculnya kanker pada tikus percobaan. Lembaga keamanan lingkungan kalifornia menyebutkan bahwa phthalate jenis diisononyl phthalate adalah sebagai penyebab kanker. Tetapi lembaga IARC dan NTP belum memberikan pernyataan resmi sebagai karsinogen. Kanker Dapat Disebabkan oleh Material Bangunan Short-Chain Chlorinated Paraffin Ini juga termasuk bahan bangunan yang bisa menyebabkan kanker. Penggunaan utama dari short-chain chlorinated paraffin SCCP adalah sebagai cairan pendingin dalam peomotongan dan pembentukan logam. Maka, zat bisa ada dalam sikulas logam. Selain itu SCCP banyak digunakan sebagai plasticizer sekunder dalam PVC, bahkan dalam tingkat yang sangat rendah, ia digunakan dalam pembuatan plastik. Termasuk dalam pembuatan resin acrylonitrile-butadiene-styrene ABS, polietilena, polipropilen, resin poliester tak jenuh dan busa uretan untuk karet, cat, perekat, kuali, dan sealant. Sebagaimana di sebutkan SCCP juga di klasifikasikan sebagai bahan berbahaya bagi organisme aquatik. Ini juga menjadi salah satu penyebab kanker atau karsinogenik. Lihat juga Ini 5 Pantangan Saraf Kejepit yang harus di Perhatikan 7 Manfaat Daun Saga Tanaman Herbal untuk Banyak Penyakit Kesimpulan Beberapa bahan bangunan dapat menyebabkan kanker, sebagaimana yang telah kita sampaikan di atas ada beberapa kanker dapat disebabkan oleh material bangunan seperti kanker hati, paru-paru, kanker mesothelioma, kanker rongga, faring, dan lain-lain. Bahan atau material bangunan yang bisa menyebabkan kanker diantaranya adalah Short-Chain Chlorinated Paraffin, Phthalate, Perfluorinated Compound, formalin, Chromated Copper Arsenic dan lain-lain. Halini disebabkan oleh bahan organik yang digunakan di dalam bangunan tersebut. Konsep pembangunan arsitektur hijau juga memaksimalkan sistem daur ulang dari material yang lama, sehingga hal tersebut membantu untuk mengurangi limbah material yang ada di dalam proses pembangunan sebuah gedung atau bangunan yang lain. Sedangsisanya disebabkan oleh efek kerusakan sel yang disebabkan oleh benda asing. Beberapa jenis masalah kanker lebih dari 80% kasusnya disebabkan oleh efek karsinogen. Seperti pada penyakit kanker paru paru, kanker laring dan kanker lidah. Dengan fakta bahwa sebagian besar dari jenis kanker yang tediagnosa disebabkan oleh faktor yang bisa dHHdJK.